Sistem Pertanian Amerika Serikat
Peralatan pertanian di Amerika sudah sangat modern. Di
Amerika, traktor dapat berfungsi sebagai penarik alat-alat lainnya, seperti
mesin pencangkul, pemupuk, penanam benih, pemotong, dan pemanen. Bahkan,
beberapa traktor dapat menjadi sumber daya untuk mesin lainnya. Dengan adanya
alat atau mesin-mesin modern ini, kegiatan bertani menjadi lebih mudah. Jadi,
jangan heran jika kita melihat para petani di sana menggunakan pesawat terbang
kecil untuk menyemprotkan antihama atau menyirami ladang-ladang mereka.
Kehidupan
para petani di ladang-ladang pertanian Amerika Serikat menjadi salah satu gaya
hidup pedesaan yang khas. Salah satu bagian yang tak terpisahkan dari ladang-ladang
tersebut adalah rumah pertaniannya (farm house). Rumah-rumah pertanian di sana
berukuran besar dengan langit-langit tinggi dan berhalaman luas. Rumah-rumah
tersebut menjadi bagian dari tradisi pertanian di Amerika.
Hasil tani
utama yang dihasilkan para petani Amerika berupa gandum, kacang kedelai, beras,
kapas, dan tembakau. Kemajuan teknologi pertanian di sana telah memperbaiki
sistem pembungkusan, pemrosesan, pengangkutan, dan pemasaran dari hasil-hasil
pertanian di Amerika. Penggunaan wadah berpendingin memastikan hasil bumi tetap
segar sampai ke tujuan, baik jarak dekat maupun yang amat jauh.
Hasil
pertanian ini dipasarkan dengan dua cara, yaitu melalui kerja sama atau melalui
perusahaan pedagang besar yang memiliki cabang di setiap daerah. Untuk mencegah
kecurangan tengkulak, harga jual hasil tani ini dapat dipantau melalui
televisi, radio, dan internet. Harganya bisa berubah setiap hari. Hasil-hasil
bumi pertanian Amerika dipasarkan ke seluruh dunia, seperti Kanada, Cina,
Jepang, Jerman, Inggris, Korea Selatan, Prancis, Taiwan, Belanda, Brazil, juga
Indonesia, Malaysia, Italia, Singapura, serta Irlandia.
Berikut adalah beberapa gambar teknologi pertanian
yang digunakan :
Panen kapas
Panen kapas
Pengolahan tanah, lebih
cepat, efektif, dan efisien
Penggunaan Teknologi GPS
Sistem Pertanian Taiwan
Hamparan
sawah seluas satu hektar, hanya
memerlukan waktu tiga jam dalam menanam padi, jika menggunakan mesin
tanam padi seperti yang ada di Taiwan.
Dengan
pola tanam tersebut tentu dapat menghemat tenaga kerja, waktu serta yang
menggiurkan adalah hasil panen yang memuaskan.Per hektar mampu menghasilkan 12
ton gabah.
Dalam
paparannya Mr. Chang menjelaskan, jika pertanian di Taiwan sistem menanam padi
sangat jauh dengan sistem yang ada di Indonesia. Jika petani Indonesia dari
bibit di semai dihamparan persemaian. Setelah persemaian tumbuh dengan memakan
waktu kira-kira 15 hari barulah bibit padi di cabut(di daut) dari persemaian.
Setelah itu padi baru di tanam diatas lahan. Dalam satu hektar cara penanaman
ini memerlukan waktu seminggu dan membutuhkan tenaga kerja sekitar empat atau
lima orang.
Menurut Mr. Chang, jika sistem tanam seperti petani
di Indonesia yang di jelaskan diatas, tentu ada beberapa kekurangannya.
Diantaranya, bibit padi yang telah tumbuh di media semai, lantas di cabut lagi
lalu di tanam di lahan sawah, tentu akan kurang bagus hasilnya. Karena padi
yang di cabut akan stress dan untuk pulih memerlukan waktu seminggu. Induknya
sudah tumbuh, anakannya baru tumbuh seminggu lagi. Selanjutnya bibit yang di
cabut akar-akarnya akan tertinggal di lahan persemaian kira-kira bisa 40
persennya. Jadi ada 40 persen bibit yang hilang.Hal ini tentu akan mempengaruhi
hasil produksi.
Namun
jika menggunakan sistem ala pertanian Taiwan, bibit padi di semai di sebuah
wadah pot persegi empat dengan ketinggian 2 cm. Media tanam menggunakan
campuran tanah humus, batu bata merah yang telah di haluskan dan sekam.
Gunakanya untuk menghemat tanah dan memberi pori-pori pernafasan bibit.
Selanjutnya campuran padi dan pupuk di semaikan diatas media tanam.Hanya
memerlukan waktu sembilan hari bibit-bibit padi sudah bisa di tanam di atas
lahan sawah.
Cara
tanam dengan menggunakan mesin tanam ini hanya memerlukan waktu tiga jam per
hektar. Menggunakan mesin tanam ini, selain lebih efisien waktu dan tenaga juga
membuat tanaman rapi, karena secara otomatis mesin telah memisah-misah bibit
dengan jumlah yang sama dan dalam garis yang sama pula.Dengan menggunakan
system ini, akan memperpendek proses olah, tanam dan petik. Mulai dari
persemaian hingga panen petani akan merasakan jika dengan system ini akan lebih
menguntungkan.
Keunggulan
teknologi pertanian Taiwan ini, karena
proses pertanian di dukung dengan mesin yang seluruh prosesnya tidak banyak
menyerap tenaga manusia. Seperti yang terlihat di lokasi, jika terdapat dua
ruang yang terdapat mesin pompainer. Satu ruang khusus untuk mencampur tanah
gabah dan pupuk, serta satu ruang lagi sebagai tempat pencetakan bibit.MenuruT
Mr. Chan jika mesin pompainer berfungsi untuk menjaga mutu bibit yang di tanam.Sementara mesin-mesin ini
mampu menghasilkan produksi bibit sekitar 3000 dapot per jam.
Sistem
Pertanian Jepang
Para petani di Jepang sudah mulai memanfaatkan teknologi canggih untuk
mengembangkan hasil panen mereka. Tidak tanggung-tanggung, sejumlah sensor
diletakkan untuk menjaga tanaman mereka.Fungsi sensor tersebut
bermacam-macam. Ada yang dibuat untuk mendeteksi tingkat kelembaban, prediksi
hujan, dan lainnya. Semua itu disatukan dalam satu sistem yang bisa dipantau melalui
smartphone dan tablet PC.Data yang dihasilkan oleh sensor tersebut
kemudian diolah oleh Fujitsu melalui perangkat khusus. Kemudian data tersebut
disimpan 'di awan' agar para pengguna bisa mengakses dari mana pun, komputer
rumah, tablet PC, atau bahkan smartphone.Sistem tersebut dibuat oleh
Fujitsu, dan konon sudah mulai digunakan oleh Fukuhara, Shinpuku Seika, Aeon
Agri Create dan Sowakajeun. Semua itu adalah instansi pertanian yang beroperasi
di Jepang.
Selain bisa
menjaga kualitas hasil panen, teknologi tersebut juga diklaim Fujitsu bisa
dipakai untuk mencegah gagal panen yang biasanya diakibatkan oleh kondisi cuaca
yang tak terduga.Untuk bisa mencicipi teknologi tersebut para petani tak
perlu membangun infrastruktur khusus, karena semua peralatan dan proses
instalasi dikerjakan oleh Fujitsu. Biaya
untuk menggunakannya pun tidak terlalu mahal, setiap bulan penggguna dikenakan
biaya mulai dari Yen 40 ribu (sekitar Rp 3,8 juta), dan biaya instalasi awal
sebesar Yen 50 ribu (Rp 4,7 juta).
Penerapan Teknologi Robot di Bidang Pertanian
Penerapan Teknologi Robot di Bidang Pertanian
Robot yang
dikembangkan oleh para ilmuwan di Pusat Penelitian Pertanian Nasional Jepang
dan organisasi riset bio-orientation merupakan robot yang bisa bekerja secara
otomatis tanpa campur tangan manusia. Riset ini juga sering disebut Dream
Project.
Untuk mengakses bidang sawah,
perangkat robot menggunakan sistem posisi global (GPS), yang juga digunakan
dalam perangkat navigasi mobil. Sensor , kamera dan instrumen lainnya
menghitung sudut dan arah gerakan mesin, yang dikendalikan komputer, sehingga
robot memiliki pemahaman yang tepat tentang posisinya di sawah. Maka,
kemungkinan robot traktor ini menggilas atau menginjak tanaman akan sangat
kecil.
Robot ini diharapkan
dapat menggunakan teknik baru yang disebut long-mat hidroponic. Dalam metode
ini, bibit padi yang dimasukkan ke dalam tikar sekitar 6 meter panjang dan
kemudian digulung diplanter dan menanamnya di sawah. Tikar ini cukup ringan,
sehingga mudah untuk mengangkut bibit, dan bila planter butuh mengisi ulang
bibit, hanya tinggal memotongnya dari gulungan besar tadi.
Robot dapat
bergerak melintasi sawah dengan arah yang sangat tepat, dalam margin kesalahan
sekitar 10 sentimeter, bahkan ketika tidak ada manusia atau operator untuk
mengontrolnya. Mesin ini juga dapat melakukan Auto U-turn (berbelok) sendiri
setelah mencapai tepi sawah untuk melanjutkan penanaman. Robot dapat menanam
pada kecepatan 1.000 meter persegi setiap 20 menit tanpa harus mengisi ulang bibit.
Selain penanaman
bibit, robot juga menggabungkan beberapa teknologi yang sesuai untuk
melaksanakan berbagai tugas petani seperti panen otomatis dan penyemprotan
pestisida. Untuk penyemprotan pestisida dengan menggunakan robot, pestisida
tidak terbuang percuma karena penggunaan pestisida dikalkulasi secara tepat
sesuai dengan luas sawah. Sedangkan untuk panen otomatis, robot dapat memanen
berhektar – hektar sawah / ladang dalam waktu singkat.
- http://rahayu89.blogspot.com/2012/07/amerika-sebagai-negara-agraris-dengan.html
- http://pameranpertanian.blogspot.com/p/negara-dengan-pertanian-terbaik.html
- http://inet.detik.com/read/2013/05/16/064218/2247322/398/canggih-petani-jepang-sudah-pakai-cloud-computing
- http://bccz.cba.pl/8570.html
- http://desirhakim.wordpress.com/2014/06/26/pertanian-amerika/
apa di Indonesia sudah ada yang menerapkan teknologi-teknologi tersebut kakak?
BalasHapussepertinya belum, di Indonesia masih menggunakan teknologi yang basisnya masih mudah digunakan.
BalasHapusSaya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman Bisnis ke Le_Meridian, mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulai bisnis Quilting saya dan itu cepat. Ketika mendapatkan pinjaman dari mereka, mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka dapat membiayai hingga jumlah $ 500,000,000.00 (Lima Ratus Juta Dolar) di wilayah mana pun di dunia selama ada 1,9% ROI yang dapat dijamin pada proyek tersebut. Prosesnya cepat dan aman. Itu benar-benar pengalaman positif. Hindari penipu di sini dan hubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika Anda mencari pinjaman bisnis.
BalasHapus