Kerja Keras -> Sukses

Kerja Keras -> Sukses

Selasa, 21 Oktober 2014

PERTANIAN NEGARA MAJU

Sistem Pertanian Amerika Serikat
Peralatan pertanian di Amerika sudah sangat modern. Di Amerika, traktor dapat berfungsi sebagai penarik alat-alat lainnya, seperti mesin pencangkul, pemupuk, penanam benih, pemotong, dan pemanen. Bahkan, beberapa traktor dapat menjadi sumber daya untuk mesin lainnya. Dengan adanya alat atau mesin-mesin modern ini, kegiatan bertani menjadi lebih mudah. Jadi, jangan heran jika kita melihat para petani di sana menggunakan pesawat terbang kecil untuk menyemprotkan antihama atau menyirami ladang-ladang mereka.

KEBIJAKAN UMUM KETAHANAN PANGAN

Pangan terwujud apabila secara umum telah terpenuhi dua aspek sekaligus. Pertama adalah tersedianya pangan yang cukup dan merata untuk seluruh penduduk. Kedua, setiap penduduk mempunyai akses fisik dan ekonomi terhadap pangan untuk memenuhi kecukupan gizi guna menjalani kehidupan yang sehat dan produktif dari hari ke hari. Pertanian merupakan salah satu sumber pokok dalam hal ketahanan pangan, karena pertanian banyak menyumbang dalam hal pangan.
Kebijakan umum ketahanan pangan terdiri dari 14 elemen penting, yang diharapkan menjadi panduan bagi pemerintah, swasta dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, tingkat wilayah dan tingkat nasional. Selain memberikan arah kebijakan yang lebih jelas dan mudah dicerna, pemerintah berperan dalam menjabarkan secara rinci kebijakan-kebijakan lain yang mampu memberikan insentif kepada petani dan konsumen serta secara komprehensif dari hulu sampai hilir. 

Selasa, 14 Oktober 2014

SUBAK KEARIFAN LOKAL PERTANIAN BALI

Subak, merupakan sistem irigasi yang berbasis petani (farmer-based irrigation system) dan lembaga yang mandiri (self governmet irrigation institution). Keberadaan subak yang sudah hampir satu millenium sampai sekarang ini mengisyaratkan bahwa subak memang adalah sebuah lembaga irigasi tardisional yang tangguh dan lestari (sustainable) walaupun harus diakui bahwa eksistansinya kini mulai terancam. Ancaman terhadap kelestarian subak adalah  bersumber dari adanya perubahan-perubahan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat Bali yang mengiringi derasnya arus globalisasi terutama pembangunan pariwisata Bali. Bebagai upaya perlu dilakukan untuk memperkuat dan melestarikan eksistensi subak sebagai warisan budaya yang sangat unik dan dikagumi oleh banyak pemerhati irigasi di mancanegara.Sebab,  jika subak yang dipandang sebagai salah satu pilar penopang kebudayaan Bali sampai sirna maka dikhawatirkan stabilitas sosial akan terganggu dan kelestarian kebudayaan Bali bisa terancam.

KEARIFAN LOKAL KAMPUNG NAGA

            Seperti yang kita ketahui bahwa kearifan lokal adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal sendiri terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis. Kerifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung didalamnya dianggap sangat universal.Tak berbeda dengan budaya di Kampung Naga, mereka mempunyai budaya dalam bercocok tanam yang masih diterapkan hingga saat ini. berikut ini adalah penjelasannya. 
Tradisi bercocok tanam Masyarakat Kampung Naga dan Baduy pada umumnya sama dengan masyarakat petani lainnya di Jawa Barat atau bahkan sama di seluruh Indonesia. Namun, ada beberapa hal yang mungkin ‘berbeda’ dalam tatacara maupun kebiasaannya. Hal ini berkaitan erat dengan adat dan tradisi yang masih dipegang pengkuh ‘kokoh’ dan kuat oleh masyarakat Kampung Naga. Tradisi inilah mungkin yang belum tentu dapat dilakukan oleh masyarakat lain, sehingga mungkin saja ‘padi’ yang ditanam dan dihasilkan oleh Masyarakat Kampung Naga, berbeda baik dalam hal bentuk, rasa, atau kuantitas dan kualitasnya. Tatacara bercocok tanam berdasarkan tradisi yang ada di Kampung Naga dapat kita simak berikut ini.

Senin, 13 Oktober 2014

Ta'aruf an yuk ! :)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, kok diem aja? Menjawab salam itu hukumnya wajib loh, :D dalam kesempatan kali ini, saya akan berbagi sedikit cerita tentang diri saya sendiri. Nama yang diberikan orang tua saya Nesya Arfianti. Biasa di panggil Nesya, karena nama saya agak susah dalam penyebutannya saya punya nama kecil yaitu Sasa , untuk memudahkan mbah saya menyebut nama saya. Dilahirkan di Temanggung pada 9 Maret 1996.Saya tinggal di Bumi Allah, mengapa demikian? karna hampir setiap 3 tahun sekali saya pindah tempat tinggal. Setiap pelulusan sekolah pasti pindah :D Hal itu menjadikan saya mempunyai banyak teman dan saudara. namun ada sedihnya, karna ketika sudah dapat sahabat yang berbagi dalam hal apapun harus berpisah. Dari di perut ibu sampai SMP kelas 1 saya tinggal di Temanggung Jawa Tengah. Setelah itu berpindah ke Sulawesi Barat, masuk SMK di Sulawesi Tengah. Namun saat ini saya tinggal di Bumi Allah bagian Bantul Yogyakarta. Saya Mahasiswa Baru loh, hehe dan di Yogya masih beberapa bulan. Alhamdulillah, Allah mengizinkan dan memberikan kesempatan kepada saya untuk mempelajari ilmunya lebih banyak lagi dan menyiapkan tempat belajar yang luar biasa menurut saya, ya saya sedang belajar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta jurusan Agribisnis.Walaupun awalnya masuk hanya karena kepaksa, :D Insya Allah saya akan move on !! Saya senang bisa mendapatkan teman dari berbagai daerah, kami saling bertukar pikiran dan budaya. okee, itu sampai disini aja Ta'arufannya yah. :)   Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh